Latihan Soal Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik. Latihan soal pretest PPG ini bertujuan untuk memperkaya wawasan Pedadogik Guru SD SMP SMA SMK. Soal Latihan untuk menghadapi Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik Dalam jabatan ini sudah barang tentu tidak akan sama dengan soal yang sesungguhnya. Soal-soal ini hanya untuk mengingatkan kisaran materi ujian terkait dengan pelaksanaan PPG Guru Dalam jabatan. Secara faktual soal soal AKG mapun UKG termasuk soal yang sulit dibocorkan mengingat pelaksanaan seleksi dilaksanakan secara online. Jadi Latihan Soal Pre Test Calon PPG Guru Dalam jabatan ini, hanyalah sebatas prediksi juga sebagai sarana untuk memperkaya wawasan para guru.
Sebagai Latihan Soal Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik, soal-soal ini ditampilkan dengan tujuan untuk memperkaya khazanah dan wawasan para guru. Sebagai salah satu materi yang harus dikuasai oleh para guru, soal latihan pretest PPG pedagogik ini wajib dipelajari dan dipahami oleh semua calon peserta PPG. Untuk mendapatkan prediksi soal yang lebih baik, tentu para calon peserta pretest PPG harus mempelajari lebih mendalam kisi-kisi dan materi PPG.
Soal-soal ini hanya sebagai ajang pelatihan dan menambah pengetahuan dalam pedagogik keguruan. Berikut ini contoh Latihan Soal Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik. Silahkan pelajari jika bermanfaat, namun jangan pedoman atau jangan dijadikan satu-satunya sumber belajar.
Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum dapat berfikir abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang masih terbatas merupakan perkembangan anak pada tahap ...
Tahap sensorimotorik
Tahap praoperasional
Tahap operasi abstrak
Tahap operasi semi-konkrit
Tahap operasional konkrit
JAWABAN B
Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget.
Menurut teorinya, terdapat 4 tahap perkembangan anak berdasarkan usia dan kemampuan kognitif maupun motoriknya.
Tahap Sensori Motor /Sensorimotorik[Usia 0-2 tahun]
Tahap ini juga disebut masa discriminating dan labeling. Pada masa ini kemampuan anak terbatas pada gerak-gerak reflex, bahasa awal, dan ruang waktu sekarang saja.
ciri pada tahap ini yaitu ditandai dengan munculnya keinginan-keinginan untuk memegang dan menyentuh apapun karena dorongan keinginan untuk mengetahi bagaimana rekasi atas perbuatannya tersebut, dalam usia ini anak memiliki senjata terbesar yakni menangis.
Tahap Pra-Operasional [usia 2-7 tahun]
Pada tahap praoperasional, atau prakonseptual, atau disebut juga dengan masa intuitif, anak mulai mengembangkan kemampuan menerima stimulus secara terbatas. Kemampuan bahasa mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum dapat berfikir abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang masih terbatas.
Usia ini ditandai dengan anak yang menjadi ‘egosentris’ dimana ia tidak dapat melihat apapun dari sudut pandang orang lain. Piaget menjelaskan bahwa pada tahap ini anak juga cenderung senang meniru orang-orang yang berada di sekitarnya.
Tahap Operasional Kongkrit [Usia 7-11 tahun] Tahap ini juga disebut masa performing operation. Pada masa ini, anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi. Piaget juga berpendapat bahwa pada tahap ini anak mulai mampu meninggalkan ‘egisentris’-nya dan mulai bermain secara berkelompok dan senang bekerjasama. Anak juga sudah memahami tentang motivasi dan mampu berpikir secara sistematis.
Tahap Operasional Formal [Usia 11 - 15 Tahun] Tahap ini juga disebut masa proportional thinking. Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir tingkat tinggi, seperti berpikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mensintesis, mampu berpikir secara abstrak dan secara reflektif, serta mampu memecahkan berbagai masalah Pada tahap ini juga, anak masuk usia pra-remaja. Menurut Piaget masa pra-remaja adalah tahap dimana proses pengajaran pada anak menjadi lebih mudah karena mereka sudah memahami akan konsep dan dapat berpikir konkrit maupun abstrak.
Atau lebih ringkasnya, kamu dapat melihat pada tabel berikut
Seorang anak dengan kemampuan menggunakan kata secara efektif baik lisan [pendongeng, orator, penerjemah, dsb], maupun tertulis/tulisan [sastrawan, penulis skenario drama/film, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa] menurut Howard Gardner anak tersebut mempunyai kecerdasan ...
Kecerdasan bahasa atau linguistik
Kecerdasan logika matematika
Kecerdasan ruang
Kecerdasan psikomotorik
Kecerdasan gerak tubuh
JAWABAN A
Soal tersebut berulang-ulang menggunakan kata "bahasa". Sebenarnya sudah dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan yang dimaksud pada soal adalah kecerdasan bahasa atau linguistik. Namun, ringkasan materi mengenai kecerdasan menurut Gardner dapat kamu baca di bawah ini.
Macam Kecerdasan Menurut Howard Gardner
Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan membaca,
menulis, dan berkomunikasi secara verbal. Dengan kata lain, kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara
efektif, baik lisan [misalnya: sebagai seorang orator, pendongeng, atau politisi]
maupun tulisan [misalnya: penyair, penulis naskah drama, editor atau jurnalis]. Seseorang dengan kecerdasan ini mampu menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.
Kecerdasan Matematis-Logis Kecerdasan logis matematis memuat kemampuan
seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, kemampuan berfikir menurut
aturan logika, memahami dan menganalisa pola angka-angka serta memecahkan
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir.
Kecerdasan Spasial
Kecerdasan spasial adalah kemampuan seseorang
untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang.
Kecerdasan spasial juga sering disebut kecerdasan visual-spasial. Kecerdasan spasial
adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang untuk mengartikan suatu gambar, lukisan,
peta, dan puisi yang tersirat.
Kecerdasan Kinestetik Jasmani
Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan menyelaraskan pikiran dengan badan
sehingga apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk gerakangerakan badan yang indah, kreatif, dan mempunyai makna.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musik memuat kemampuan seseorang
untuk peka terhadap suara-suara non verbal yang berada disekelilingnya. Kecerdasan
musikal juga dapat disebut sebagai kemampuan mempersiapkan, membedakan dan mengekspresikan
bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan ritme, melodi, dan bunyi
musik lainnya dari sesuatu ciptaan musik.
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan
seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal adalah
keahlian seseorang agar sadar akan apa yang dirasakan oleh orang yang berada di
sekitar orang tersebut.
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan
seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri dan kemampuan untuk bertindak berdasarkan pengetahuan seseorang. Kecerdasan ini
mencakup kesadaran akan kekuatan dan kelemahan diri, kesadaran akan suasana hati,
motivasi, temperamen, dan keinginannya.
Dalam hal ini, kecerdasan intrapersonal juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan
memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan
seseoarang untuk peka terhadap lingkungan
alam. Gardner juga menyatakan bahwa kecerdasan naturalis memiliki
keahlian dalam pengenalan dan pengklasifikasian spesies di lingkungan sekitar.
Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap fenomena alam dan membedakan objek
tak hidup.
Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan ...
Pengayaan
Wawancara
Pre test
Post test
Pendahuluan
JAWABAN C
Secara sederhana, pengertian pre test adalah tes yang dilakukan sebelum guru memulai kegiatan pembelajaran. Pre test diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan.
Pre test tidak sama dengan apersepsi, lho.. Apersepsi berarti penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide- ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa dunia mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan apa yang telah diketahui atau di alami dengan apa yang akan dipelajari.
Seluruh komponen pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu
terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu
manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Pernyataan tersebut
merupakan bagian dari teori ….
Behavioristik
Kognitivistik
Konstruktivistik
Humanistik
Sibernetik
JAWABAN D
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.
Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses
belajar itu sendiri.
Namun karena sifatnya yang ideal, yaitu memanusiakan
manusia, maka teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua
komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Semua komponen pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan pada
terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu
manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri.
Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai
teori-teori belajar yang lain.
Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku. Seseorang dianggap belajar jika ia telah mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku. Pentingnya masukan atau input
yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons.
Stimulus adalah sesuatu apa saja yang diberikan oleh guru kepada peserta
didik, dan respon berupa reaksi atau tanggapan yang dihasilkan oleh
peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru.
Penguatan
[reinforcement] adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa
saja yang dapar memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan
ditambahkan [positive reinforcement] maka respons akan semakin kuat.
Demikian juga jika penguatan dikurangi [negative reinforcement] maka
respons juga akan melemah.
Teori Belajar Kognitif
Pengertian belajar menurut teori belajar kognitif adalah perubahan
persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang
dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk
struktur kognitif yang dimilikinya.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, keterlibatan peserta didik
secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan
retensi belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru dengan setruktur
kognitif yang telah dimiliki peserta didik. Materi pelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.
Teori Belajar Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar
merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada
pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada
pembentukan struktur kognitifnya
Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu
agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan
lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya,
melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya
sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang
peserta didik dalam belajar.
Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di
mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis),
mencoba-coba [trial and error], mencari dan menemukan keteraturan
[pola], menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,
membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan
teori belajar….
Behavioristik
Kognitivistik
Konstruktivistik
Humanistik
Sibernetik
JAWABAN C
Teori belajar konstruktivistik memahami belajar
sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu
sendiri. Pada soal, terdapat kata-kata membuat dugaan, mencari dan menemukan keteraturan
[pola], menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum..
kata-kata tersebut menunjukkan bahwa peserta didik sedang membangun atau mengonstruksi ilmu pengetahuan.
Berikut ini contoh kegiatan yang tergolong ke dalam praktik pendidikan
adalah…
Ibu Ani sedang membaca buku psikologi pendidikan
Ibu Heni dan pak didi sedang berdiskusi tentang pengertian pendidikan
Pak Andi sedang mengajarkan konsep “bangun ruang” kepada peserta
didiknya
Pak Budi sedang mencari ide untuk memotivasi peserta didiknya agar
giat belajar
Pak Hajar sedang mendownload file materi Pendidikan Pancasila
JAWABAN C
Cukup jelas. Pada opsi C lebih kepada praktik, penerapan, atau pengaplikasian proses pembelajaran pendidikan dibandingkan dengan opsi yang lain
Dalam pelaksanan kurikulum 2013, peserta didik memerlukan berbagai
macam sumber literasi untuk menunjang berbagai macam bacaan dan
literasi. Namun, masih ada sekolah yang tidak memilikinya. Hal tersebut
merupakan hambatan dari salah satu faktor …
Faktor lingkungan sekolah
Faktor sarana dan fasilitas
Faktor budaya dan ideologi
Faktor administrasi
Faktor sekolah
JAWABAN B
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum:
Faktor Guru Guru merupakan orang yang berperan penting dalam implementasi
kurikulum, guru juga baiknya memiliki pengetahuan mengenai
proses perencanaan kurikulum sehingga guru dapat menerjemahkan
kurikulum ke dalam realitas di lapangan. Guru memandang kurikulum
bukan hanya sebagai seperangkat mata pelajaran, tetapi juga sebagai seperangkat pembelajaran yang harus dikembangkan dan disesuaikan
dengan peserta didik.
Faktor Peserta Didik
Peserta didik memiliki peranan penting dalam implementasi kurikulum.
Selain merupakan hasil atau subjek daripada pendidikan, peserta didik
memiliki lingkungan yang berbeda. Kualitas peserta didik, kemudian
latar belakang ekonomi, keluarga, dan juga kecenderungan peserta
didik.
Faktor Sarana dan Fasilitas
Keberadaan sarana dan fasilitas menjadi salah satu faktor penunjang.
Bagaimana jadinya pembelajaran bisa menjadi
lebih bermakna dan memiliki tingkat kesadaran tinggi apabila tidak ada
media pembelajaran, buku teks, dan alat-alat lainnya. Selain sekolah
yang harus menyediakan, lingkungan masyarakat atau pemerintah
setempat bisa digunakan untuk menunjang sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk berlajar seperti perpustakaan, laboratorium,
sportorium, dan berbagai macam lingkungan yang dapat digunakan
untuk melaksanakan implementasi kurikulum.
Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah tentu akan mempengaruhi
dalam implementasi kurikulum. Lokasi
lingkungan sekolah, lingkungan sosial dan ekonomi, dan beberapa hal
terkait manusia dan sumber daya, maka itulah lingkungan sekolah yang
akan mendukung proses pengimplementasian kurikulum.
Faktor Budaya dan Ideologi
Implementasi kurikulum yang baik adalah dimana
kurikulum tidak mencabut akar budaya masyarakat sekitanya. Budaya
masyarakat merupakan sebuah tuntutan dimana peserta didik tinggal.
Peribahasa yang menyatakan bahwa “dimana langit dipijak, disitu langit
dijunjung” merupakan budaya-budaya yang didahulukan dan
disesuaikan dengan kurikulum agar bisa menguatkan budaya di
masyarakat
Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang paling tepat adalah faktor sarana dan fasilitas.
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat mengenai program pengayaan adalah....
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian
Pembelajaran pengayaan bisa dipilih sendiri oleh peserta didik atau tidak
JAWABAN E
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Jadi dalam hal ini berbeda perlakuannya dengan remedial. Penentu peserta didik bisa mendapat program pengayaan atau tidak adalah guru, bukan peserta didik itu sendiri.
Setelah melakukan penilaian harian mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat, diketahui dari 30 anak terdapat 25 anak yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Program pengayaan yang tepat untuk 25 peserta didik tersebut adalah....
Diberikan soal operasi bilangan bulat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi
Diberikan tugas untuk membuat soal operasi bilangan bulat beserta jawabannya
Diberikan tugas untuk mengerjakan lagi soal ulangan harian khususnya jawaban yang salah
Diberikan tugas untuk membuat rangkuman operasi bilangan bulat
Diberikan tambahan materi operasi bilangan bulat di luar jam pelajaran
JAWABAN A
Program pengayaan yang tepat untuk mata pelajaran matematika adalah memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, karena soal-soal dalam mata pelajaran memiliki variasi yang beragam, Dengan memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, peserta didik dapat menambah pengetahuan mengenai KD yang sudah dipelajari.
Bu Andin akan mengajarkan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya untuk kelas VI yakni membuat brosur. Model pembelajaran yang tepat adalah....
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
Contextual Teaching Learning
Inquiry Learning
JAWABAN B
Membuat Brosur yakni membuat suatu karya, maka metode pembelajaran yang tepat adalah Project Based Learning.
Pembelajaran Berbasis Proyek [Project Based Learning] atau PjBL adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun [a guiding question] dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek [materi] dalam kurikulum.
Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten [materi] dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Demikian contoh Anda saat ini berada di laman Latihan Soal Pre Test PPG Guru SD SMP SMA SMK materi Pedagogik. Soal-soal pretest PPG ini akan terus kami update. Sekali lagi perlu saya ingatkan bahwa ini bukan Bocoran Soal Pre Test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik, Semoga bermanfaat. Selamat belajar dan Semoga sukses.