6D88uBH2OkoWmaX0SxhtgruSVDdsh0Chic06QzDU

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN PRETEST PPG PEDAGOGIK SD SMP SMA SMK

soal pembahasan pretest ppg pedagogik sd smp sma smk


Latihan Soal Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik. Latihan soal pretest PPG ini bertujuan untuk memperkaya wawasan Pedadogik Guru SD SMP SMA SMK. Soal Latihan untuk menghadapi Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik Dalam jabatan ini sudah barang tentu tidak akan sama dengan soal yang sesungguhnya. Soal-soal ini hanya untuk mengingatkan kisaran materi ujian terkait dengan pelaksanaan PPG Guru Dalam jabatan. Secara faktual soal soal AKG mapun UKG termasuk soal yang sulit dibocorkan mengingat pelaksanaan seleksi dilaksanakan secara online. Jadi Latihan Soal Pre Test Calon PPG Guru Dalam jabatan ini, hanyalah sebatas prediksi juga sebagai sarana untuk memperkaya wawasan para guru.

Sebagai Latihan Soal Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik, soal-soal ini ditampilkan dengan tujuan untuk memperkaya khazanah dan wawasan para guru. Sebagai salah satu materi yang harus dikuasai oleh para guru, soal latihan pretest PPG pedagogik ini wajib dipelajari dan dipahami oleh semua calon peserta PPG. Untuk mendapatkan prediksi soal yang lebih baik, tentu para calon peserta pretest PPG harus mempelajari lebih mendalam kisi-kisi dan materi PPG.

Soal-soal ini hanya sebagai ajang pelatihan dan menambah pengetahuan dalam pedagogik keguruan. Berikut ini contoh Latihan Soal Pre test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik. Silahkan pelajari jika bermanfaat, namun jangan pedoman atau jangan dijadikan satu-satunya sumber belajar.


  1. Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum dapat berfikir abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang masih terbatas merupakan perkembangan anak pada tahap ...
    1. Tahap sensorimotorik
    2. Tahap praoperasional
    3. Tahap operasi abstrak
    4. Tahap operasi semi-konkrit
    5. Tahap operasional konkrit

  2. JAWABAN B

    Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget.

    Menurut teorinya, terdapat 4 tahap perkembangan anak berdasarkan usia dan kemampuan kognitif maupun motoriknya.
    1. Tahap Sensori Motor /Sensorimotorik[Usia 0-2 tahun]
      Tahap ini juga disebut masa discriminating dan labeling. Pada masa ini kemampuan anak terbatas pada gerak-gerak reflex, bahasa awal, dan ruang waktu sekarang saja.
      ciri pada tahap ini yaitu ditandai dengan munculnya keinginan-keinginan untuk memegang dan menyentuh apapun karena dorongan keinginan untuk mengetahi bagaimana rekasi atas perbuatannya tersebut, dalam usia ini anak memiliki senjata terbesar yakni menangis.

    2. Tahap Pra-Operasional [usia 2-7 tahun]
      Pada tahap praoperasional, atau prakonseptual, atau disebut juga dengan masa intuitif, anak mulai mengembangkan kemampuan menerima stimulus secara terbatas. Kemampuan bahasa mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum dapat berfikir abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang masih terbatas.
      Usia ini ditandai dengan anak yang menjadi ‘egosentris’ dimana ia tidak dapat melihat apapun dari sudut pandang orang lain. Piaget menjelaskan bahwa pada tahap ini anak juga cenderung senang meniru orang-orang yang berada di sekitarnya.

    3. Tahap Operasional Kongkrit [Usia 7-11 tahun]
      Tahap ini juga disebut masa performing operation. Pada masa ini, anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi. Piaget juga berpendapat bahwa pada tahap ini anak mulai mampu meninggalkan ‘egisentris’-nya dan mulai bermain secara berkelompok dan senang bekerjasama. Anak juga sudah memahami tentang motivasi dan mampu berpikir secara sistematis.

    4. Tahap Operasional Formal [Usia 11 - 15 Tahun]
      Tahap ini juga disebut masa proportional thinking. Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir tingkat tinggi, seperti berpikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mensintesis, mampu berpikir secara abstrak dan secara reflektif, serta mampu memecahkan berbagai masalah Pada tahap ini juga, anak masuk usia pra-remaja. Menurut Piaget masa pra-remaja adalah tahap dimana proses pengajaran pada anak menjadi lebih mudah karena mereka sudah memahami akan konsep dan dapat berpikir konkrit maupun abstrak.

    Atau lebih ringkasnya, kamu dapat melihat pada tabel berikut


  3. Seorang anak dengan kemampuan menggunakan kata secara efektif baik lisan [pendongeng, orator, penerjemah, dsb], maupun tertulis/tulisan [sastrawan, penulis skenario drama/film, fonologi atau bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan praktis bahasa] menurut Howard Gardner anak tersebut mempunyai kecerdasan ...
    1. Kecerdasan bahasa atau linguistik
    2. Kecerdasan logika matematika
    3. Kecerdasan ruang
    4. Kecerdasan psikomotorik
    5. Kecerdasan gerak tubuh

  4. JAWABAN A

    Soal tersebut berulang-ulang menggunakan kata "bahasa". Sebenarnya sudah dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan yang dimaksud pada soal adalah kecerdasan bahasa atau linguistik. Namun, ringkasan materi mengenai kecerdasan menurut Gardner dapat kamu baca di bawah ini.

    Macam Kecerdasan Menurut Howard Gardner
    1. Kecerdasan Linguistik
      Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi secara verbal. Dengan kata lain, kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan [misalnya: sebagai seorang orator, pendongeng, atau politisi] maupun tulisan [misalnya: penyair, penulis naskah drama, editor atau jurnalis]. Seseorang dengan kecerdasan ini mampu menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.

    2. Kecerdasan Matematis-Logis
      Kecerdasan logis matematis memuat kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, kemampuan berfikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisa pola angka-angka serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir.

    3. Kecerdasan Spasial
      Kecerdasan spasial adalah kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Kecerdasan spasial juga sering disebut kecerdasan visual-spasial. Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang untuk mengartikan suatu gambar, lukisan, peta, dan puisi yang tersirat.

    4. Kecerdasan Kinestetik Jasmani
      Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan menyelaraskan pikiran dengan badan sehingga apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk gerakangerakan badan yang indah, kreatif, dan mempunyai makna.

    5. Kecerdasan Musikal
      Kecerdasan musik memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara non verbal yang berada disekelilingnya. Kecerdasan musikal juga dapat disebut sebagai kemampuan mempersiapkan, membedakan dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan ritme, melodi, dan bunyi musik lainnya dari sesuatu ciptaan musik.

    6. Kecerdasan Interpersonal
      Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal adalah keahlian seseorang agar sadar akan apa yang dirasakan oleh orang yang berada di sekitar orang tersebut.

    7. Kecerdasan Intrapersonal
      Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri dan kemampuan untuk bertindak berdasarkan pengetahuan seseorang. Kecerdasan ini mencakup kesadaran akan kekuatan dan kelemahan diri, kesadaran akan suasana hati, motivasi, temperamen, dan keinginannya. Dalam hal ini, kecerdasan intrapersonal juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut

    8. Kecerdasan Naturalis
      Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan seseoarang untuk peka terhadap lingkungan alam. Gardner juga menyatakan bahwa kecerdasan naturalis memiliki keahlian dalam pengenalan dan pengklasifikasian spesies di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap fenomena alam dan membedakan objek tak hidup.



  5. Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan ...
    1. Pengayaan
    2. Wawancara
    3. Pre test
    4. Post test
    5. Pendahuluan

  6. JAWABAN C

    Secara sederhana, pengertian pre test adalah tes yang dilakukan sebelum guru memulai kegiatan pembelajaran. Pre test diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan.

    Pre test tidak sama dengan apersepsi, lho.. Apersepsi berarti penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk menerima ide- ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa dunia mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan apa yang telah diketahui atau di alami dengan apa yang akan dipelajari.


  7. Seluruh komponen pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari teori ….
    1. Behavioristik
    2. Kognitivistik
    3. Konstruktivistik
    4. Humanistik
    5. Sibernetik

  8. JAWABAN D

    Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri.

    Namun karena sifatnya yang ideal, yaitu memanusiakan manusia, maka teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut. Semua komponen pendidikan termasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri.

    Berikut ini adalah penjelasan ringkas mengenai teori-teori belajar yang lain.
    1. Teori Belajar Behavioristik
      Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Stimulus adalah sesuatu apa saja yang diberikan oleh guru kepada peserta didik, dan respon berupa reaksi atau tanggapan yang dihasilkan oleh peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru.

      Penguatan [reinforcement] adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapar memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan [positive reinforcement] maka respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi [negative reinforcement] maka respons juga akan melemah.

    2. Teori Belajar Kognitif
      Pengertian belajar menurut teori belajar kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya.

      Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, keterlibatan peserta didik secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki peserta didik. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks.

    3. Teori Belajar Konstruktivistik
      Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya

      Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.



  9. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba [trial and error], mencari dan menemukan keteraturan [pola], menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….
    1. Behavioristik
    2. Kognitivistik
    3. Konstruktivistik
    4. Humanistik
    5. Sibernetik

  10. JAWABAN C

    Teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pada soal, terdapat kata-kata membuat dugaan, mencari dan menemukan keteraturan [pola], menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum..

    kata-kata tersebut menunjukkan bahwa peserta didik sedang membangun atau mengonstruksi ilmu pengetahuan.


  11. Berikut ini contoh kegiatan yang tergolong ke dalam praktik pendidikan adalah…
    1. Ibu Ani sedang membaca buku psikologi pendidikan
    2. Ibu Heni dan pak didi sedang berdiskusi tentang pengertian pendidikan
    3. Pak Andi sedang mengajarkan konsep “bangun ruang” kepada peserta didiknya
    4. Pak Budi sedang mencari ide untuk memotivasi peserta didiknya agar giat belajar
    5. Pak Hajar sedang mendownload file materi Pendidikan Pancasila

  12. JAWABAN C

    Cukup jelas. Pada opsi C lebih kepada praktik, penerapan, atau pengaplikasian proses pembelajaran pendidikan dibandingkan dengan opsi yang lain


  13. Dalam pelaksanan kurikulum 2013, peserta didik memerlukan berbagai macam sumber literasi untuk menunjang berbagai macam bacaan dan literasi. Namun, masih ada sekolah yang tidak memilikinya. Hal tersebut merupakan hambatan dari salah satu faktor …
    1. Faktor lingkungan sekolah
    2. Faktor sarana dan fasilitas
    3. Faktor budaya dan ideologi
    4. Faktor administrasi
    5. Faktor sekolah

  14. JAWABAN B

    Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum:
    1. Faktor Guru
      Guru merupakan orang yang berperan penting dalam implementasi kurikulum, guru juga baiknya memiliki pengetahuan mengenai proses perencanaan kurikulum sehingga guru dapat menerjemahkan kurikulum ke dalam realitas di lapangan. Guru memandang kurikulum bukan hanya sebagai seperangkat mata pelajaran, tetapi juga sebagai seperangkat pembelajaran yang harus dikembangkan dan disesuaikan dengan peserta didik.

    2. Faktor Peserta Didik
      Peserta didik memiliki peranan penting dalam implementasi kurikulum. Selain merupakan hasil atau subjek daripada pendidikan, peserta didik memiliki lingkungan yang berbeda. Kualitas peserta didik, kemudian latar belakang ekonomi, keluarga, dan juga kecenderungan peserta didik.

    3. Faktor Sarana dan Fasilitas
      Keberadaan sarana dan fasilitas menjadi salah satu faktor penunjang. Bagaimana jadinya pembelajaran bisa menjadi lebih bermakna dan memiliki tingkat kesadaran tinggi apabila tidak ada media pembelajaran, buku teks, dan alat-alat lainnya. Selain sekolah yang harus menyediakan, lingkungan masyarakat atau pemerintah setempat bisa digunakan untuk menunjang sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk berlajar seperti perpustakaan, laboratorium, sportorium, dan berbagai macam lingkungan yang dapat digunakan untuk melaksanakan implementasi kurikulum.

    4. Faktor Lingkungan Sekolah
      Lingkungan sekolah tentu akan mempengaruhi dalam implementasi kurikulum. Lokasi lingkungan sekolah, lingkungan sosial dan ekonomi, dan beberapa hal terkait manusia dan sumber daya, maka itulah lingkungan sekolah yang akan mendukung proses pengimplementasian kurikulum.

    5. Faktor Budaya dan Ideologi
      Implementasi kurikulum yang baik adalah dimana kurikulum tidak mencabut akar budaya masyarakat sekitanya. Budaya masyarakat merupakan sebuah tuntutan dimana peserta didik tinggal. Peribahasa yang menyatakan bahwa “dimana langit dipijak, disitu langit dijunjung” merupakan budaya-budaya yang didahulukan dan disesuaikan dengan kurikulum agar bisa menguatkan budaya di masyarakat


    Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang paling tepat adalah faktor sarana dan fasilitas.


  15. Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pernyataan berikut ini yang tidak tepat mengenai program pengayaan adalah....
    1. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
    2. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian
    3. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali.
    4. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian
    5. Pembelajaran pengayaan bisa dipilih sendiri oleh peserta didik atau tidak

  16. JAWABAN E

    Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih cepat daripada teman-teman sekelasnya dalam menguasai bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan treatment atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

    Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulang kali. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Jadi dalam hal ini berbeda perlakuannya dengan remedial. Penentu peserta didik bisa mendapat program pengayaan atau tidak adalah guru, bukan peserta didik itu sendiri.


  17. Setelah melakukan penilaian harian mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat, diketahui dari 30 anak terdapat 25 anak yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Program pengayaan yang tepat untuk 25 peserta didik tersebut adalah....
    1. Diberikan soal operasi bilangan bulat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi
    2. Diberikan tugas untuk membuat soal operasi bilangan bulat beserta jawabannya
    3. Diberikan tugas untuk mengerjakan lagi soal ulangan harian khususnya jawaban yang salah
    4. Diberikan tugas untuk membuat rangkuman operasi bilangan bulat
    5. Diberikan tambahan materi operasi bilangan bulat di luar jam pelajaran

  18. JAWABAN A

    Program pengayaan yang tepat untuk mata pelajaran matematika adalah memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, karena soal-soal dalam mata pelajaran memiliki variasi yang beragam, Dengan memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, peserta didik dapat menambah pengetahuan mengenai KD yang sudah dipelajari.


  19. Bu Andin akan mengajarkan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya untuk kelas VI yakni membuat brosur. Model pembelajaran yang tepat adalah....
    1. Discovery Learning
    2. Project Based Learning
    3. Problem Based Learning
    4. Contextual Teaching Learning
    5. Inquiry Learning

  20. JAWABAN B

    Membuat Brosur yakni membuat suatu karya, maka metode pembelajaran yang tepat adalah Project Based Learning.

    Pembelajaran Berbasis Proyek [Project Based Learning] atau PjBL adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun [a guiding question] dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek [materi] dalam kurikulum.

    Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten [materi] dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.


Demikian contoh Anda saat ini berada di laman Latihan Soal Pre Test PPG Guru SD SMP SMA SMK materi Pedagogik. Soal-soal pretest PPG ini akan terus kami update. Sekali lagi perlu saya ingatkan bahwa ini bukan Bocoran Soal Pre Test PPG Guru SD SM SMA SMK materi Pedagogik, Semoga bermanfaat. Selamat belajar dan Semoga sukses.
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar